Selasa, 23 Agustus 2011

GANGGUAN KESADARAN


oleh: engga aditya nugraha
1. PENDAHULUAN
Fungsi kesadaran menyangkut :
-         tingkat kesadaran
-         isi kesadaran

2. BATASAN
Kesadaran yang utuh adalah suatu keadaan individu sadara akan dirinya dan lingkungannya menghadapi stimulasi yang adekuat.
Kesadaran yang utuh tergantung dari integritas dan interaski antara :
-         ARAS (Ascending Reticuler Activating System) à kumpulan substansia drisea di bagian sentral batang otak bagian rostral mulai dari mielum samapai di subthalamus, menentukan tingkat kesadaran à WAKEFULLNESS-ARAOUSEL/KETERJAGAAN (keadaan yg. berhub. dengan respon E, V dan M.
-         Korteks di hemisfer serebri kiri yang utuh, merupakan substract anatomis untuk kebanyakan komponen psikologik yang khusus, berbahasan, ingatan, intelek dan tanggapan proses pembelajaran. Dalam mekanismenya digiatkan oleh thalamus, hipotalamus, mesensefalon, tegmentum pontis bagian rostral.

Fungsi luhur/kortikal luhur/higher cortical function adalah kemampuan otak untuk berinteraksi dengan sekitarnya.
5 komponen fungsi luhur :
-         Kemampuan berbahasa
-         daya ingat
-         pengenalan visuospasial
-         emosi, dan kepribadian

Bentuk sindroma hemisfer, kanan dan kiri :
KIRI
KANAN
Afasia (berbahasa)
Aleksia (membaca)
Agrafia (menulis)
Akalkulasi (menghitung)
Apraksia (gerakan motorik yang kompleks)
Pengabaian (neglect)
Visuospasial (persepsi)
-         pengenalan tempat
-         Pengenalan wajah
Visuomotor
-         membuat kontruksi
-         berpakaian
Afek dan prosodi

Kebingungan/confusion/kesadaran berkabut gangguan kapasitas berfikir, mengerti, dan berespon dan mengingat kembali respon yang diterimanya, sehingga kehilangna kemampuan untuk berfikir jernih, gangguan dalam membuat keputusan.

Menurut Sukardi, Boss keadaan bingung dibagi menjadi :
Disoroentasi

Permulaan kehilangan kesadran, disorientasi (waktu,. tempat, orang), gangguan memori
Lethargi
Keterabatasan pembicaraan, gerakan motorik spontan, dapat dibangungkan dengan pembicaran dna perabaan normal, dapat/tidak disorientasi.
Obtudation
Kesadaran yg tumpul, keterbatsan keterjagaan, acuh thd lingkungan, mudah tertidur, kecuali dirangsangan secara verbal/perabaan, menjawab pertanyaan dengan seminimal mungkin.
Delirium
Ketidaktenangan motorik, halusinasi, disorientasi, delusi/waham. ketakutan dna mudah terasangsang, kelainan metabolik/toksik, impending coma.
Stupor
Tidur yang dalam, tidak responsif, hanya dapat dinagunkan /jawaban motorik/verbal dengan rangsangan yang kuat dan berulang, respon menghindara/memegang rasngangan tersebut.
Koma
Hilangnya kesadaran, tampak seperti tidur, tidak berespon terhadap rangsangan eksternal
Keadaan Vegetatif
Bernafas spontan, sirkulasi nomral, siklue membukan dan menutup mata seperti tidur, tapi tidak tanggap lingkungan, sepintas penyembuhan dari keadaan koma dan menetap sampai akhir kematian.
Kelainan difus bilateral pada korteks serebri dengan BO, trauma kapitis, hipoksik-eskemia,



PSYCHONEPHIC UNRESPONSIVENESS à keadaan tidak sadar/koma, tetapi sebetulnya tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar